Lirik-Lirik Lagu Taylor Swift


0 Comment


Bicara soal idola, setiap orang pasti punya idola nya masing-masing termasuk saya dan saya adalah seorang penggemar CherryBelle. Kenal CherryBelle kan? Yup! Mereka adalah girlband indonesia dengan sembilan anggota. Girlband yang pertama kali debut di salah satu stasiun tv tanggal 18 juni 2011 ini sudah memberi banyak cerita tersendiri untuk saya. Tapi kali ini saya bukan akan membahas tentang mereka.

Siapa yang tak kenal Taylor swift? Saya yakin hamper semua orang kenal artis luar negeri ini. Saya mengagumi sosok penyanyi cantik ini. Selain cantik, kreatif, dan suaranya pas ditelinga saya. Walaupun lagu-lagunya kebanyakan dengan tempo cepat. Jadi agak sulit menghafal liriknya. Karena itu saya akan berbagi beberapa lirik lagu Taylor swift. (Untuk anda yang online di web, agar lebih mudah mencari lirik nya, silakan cari dengan Ctrl+F)

Taylor Swift - Back To December:

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.

'cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night",
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leavin'
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall

Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye"

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night".
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile, so good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
If we loved again I swear I'd love you right...

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night"
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I'd realize what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I'd go back to December all the time.
All the time

Teman? atau hanya Figuran?


0 Comment


Teman atau hanya figuran?

Biasanya pertanyaan itu yang sering mewarnai dunia pertemanan para remaja, termasuk saya. Bicara soal teman, seberapa banyak teman anda? 2000? 3000? 4000? Atau 5000? Saya yakin 100% anda punya teman lebih dari itu. Yang membedakannya adalah ia teman dan teman saja.

Itu Teman nyata atau teman maya. Jelas akan berbeda rasanya memiliki 1000 teman didunia maya dan hanya 1 teman didunia nyata. Seakan-akan memiliki kehidupan ganda yang sangat berbeda. Bedanya, dunia maya belum tentu riil, dan dunia nyata lebih riil. Tapi bukan berarti, teman dunia nyata lebih mengerti anda ketimbang teman dunia maya. Pada nyatanya, seorang pendiam bisa berubah 360° menjadi seorang yang lebih terbuka, lebih santai dan seakan dunia miliknya. Kenapa? Karena seseorang lebih yakin, bahwa sesungguhnya dunia maya lah yang lebih memerdulikannya ketimbang dunia nyatanya itu.

Saya sempat berfikir tentang simplenya berteman: “jika anda ingin berteman, maka anda seharusnya bukan hanya berteman dengan saya tapi dunia saya.”
Dan ternyata malah itu yang membuat percaya diri saya berkurang. Malah itu yang membebani pikiran saya. Malah itu yang membuat saya bertanya tentang “saya sudah berteman atau hanya berteman saja?”, Dan pada kenyataannya, memang sulit menerima kenyataan bahwa tak akan lebih dari sepuluh orang yang akan bersedia menerima dunia kita dan mendengarkan cerita kita. Banyak dari mereka hanya sebagai figuran. Cuma orang lewat. Cuma orang yang ‘ingin tahu saja’ tapi ‘tak mau peduli’. Cuma orang yang ingin bertanya ‘ada apa?’ tapi tak mau tahu ‘mengapa? Atau kenapa?’. Cuma hiasan. Yang begitu itu, Cuma ‘teman saja’.

Dan dari semua itu, Ternyata sulit menerima kalau orang yang bersedia berbagi cerita, bukan hanya mendengar cerita itu sulit didapati. Ternyata sulit menemukan orang yang bersedia memberi solusi, bukan hanya meminta solusi. Ternyata sulit juga mencari orang yang bersedia mengerti, bukan hanya ingin dimengerti. Dan pada akhirnya, ternyata sulit menyadari bahwa semua hal itu penuh rahasia. Anda tak mungkin menemukan rahasia sebelum menemukannya, karna semua berawal dari bodoh lalu menjadi pintar. Maka tak salah jika sekarang anda bodoh memilah teman. Karna pada akhirnya, bukan anda yang akan memilahnya. Tapi keadaan. Kadang keadaan yang membuat seseorang sadar ia berada dimana, kadang keadaan yang membuat seseorang sadar ia sudah berdiri diposisi yang benar atau tidak, kadang keadaan juga yang membuat seseorang sadar ia bersama siapa dan siapa yang menghilang. Dan anda, yang perlu anda lakukan, anggap saja itu sebuah fenomena pertemanan, atau mungkin rintangan pertemanan. Anggap saja itu bagian dari yang seharusnya terjadi. Anggap saja itu takdir alam. Anggap saja itu bagian dari pengalaman. dan Anggap saja itu sebuah jawaban.

Sudah kah anda berteman? J

Bicara soal, Takdir.


0 Comment


Assalamualaikum wr.wb
Selamat siang…

Kali ini saya ingin membahas tentang ‘Takdir’. Ada sebuah teori yang ada tanpa kita sadari, dimana sekeras apapun kita menjauh, sekuat apapun kita ingin jauh, bahkan tak akan adapun 1 centimeter jarak itu ada. Yang seperti itu, salah satu hal yang biasa disebut: Takdir. Saya bukan seorang pembicara yang selalu baik. Tapi, setiap orang harus baik-baik berbicara agar memiliki takdir yang baik pula. Saya bukan seorang yang tak pernah marah. Tapi, setiap orang harus sabar agar memiliki takdir baiknya. Kenapa?
Nah! Saya pikir ada juga sebuah teori tentang kata ‘Kenapa?’, biasanya, kata ‘Kenapa’ ini selalu jadi awal petualangan, awal dari pembicaraan panjang, awal dari pemikiran luas, dan awal dari pencarian.
Dan ini jawaban saya, Karena takdir anda ditentukan oleh anda. Memang tak semua takdir dapat kita tentukan, tapi kita bisa mulai mengubahnya menjadi semakin baik. Contohnya, kalau anda merasa terlahir cuek, cobalah untuk sesekali memerdulikan sekitar anda. Kalau anda merasa selalu benar, cobalah sekali-kali berfikir tentang “tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah” dan cobalah untuk minta maaf.
Sekali lagi, saya bukan sumber listrik, saya hanya penyimpan listrik. Saya bukan tahu segalanya, saya hanya berbagi. Walaupun tidak semua yang saya bagikan bisa saya lakukan. Dan, kembali ke takdir, mulai sekarang anda tak perlu takut takdir lagi. Percaya. Sejak sebelum anda dilahirkan dan sejak setelah anda meninggal, semua sudah diatur sedemikian rapinya. Yang perlu anda lakukan, anggap saja anda pemiliknya. dan jika anda pemiliknya, seharusnya yang anda lakukan adalah menjaga.
Wassalamualaikum wr.wb

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

    Salam

    terimakasih atas kunjungan anda. thank you for your visit. gracias por su visita. ご訪問いただきありがとうございます

    Contact Me:

    Translate

    Popular Posts

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft