Si Cinta dan Si Benci
Juli 01, 2014
9:22 PM
0
Comment
Assalamualaikum wr wb,
Selamat malam! selamat menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan yang istimewa dan penuh berkah untuk semua muslim di dunia.
Selamat malam! selamat menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan yang istimewa dan penuh berkah untuk semua muslim di dunia.
Tentunya selain memiliki teman, kita mungkin memiliki musuh
atau mungkin mereka yang mengganggap kita musuh. Setiap orang memiliki orang
yang mencintai dan membencinya. Apapun alasannya, sekecil apapun perasaan
cinta, tetap saja itu adalah “cinta”, dan sekecil apapun perasaan benci, tetap
saja itu adalah “benci”. Dan
sekeras apapun kita menyembunyikan perasaan kita, akan terlihat juga. Orang
yang membenci akan ada suatu ketika ia menunjukkan kebenciannya, begitu pula
dengan orang yang mencintai, akan ada suatu ketika ia menunjukkan cintanya.
Kali ini
saya ingin membahas tentang “cinta” dan “benci”.
Cinta dan
benci ibarat dua orang yang memiliki sifat yang bertolak belakang, jika cinta
menyukai pagi hari, maka benci lebih menyukai malam hari. Mereka berbeda, dan
tidak akan pernah bisa menjadi satu. Ketika seseorang mengatakan “saya cinta
tapi saya juga benci”, sebenarnya dia sedang tidak jatuh cinta ataupun benci,
ia hanya bingung dimana harusnya ia berada, berada dicintanya atau dikebenciannya.
Ketika
cinta harusnya ada tanpa benci dan ketika benci muncul bersamaan dengan
hilangnya cinta, ketika itu cinta dan benci benar-benar tak bisa bersatu.
Bagaimana bisa anda mencintai sisi terang seseorang bersamaan dengan membenci
sisi gelap ny? Anda seharusnya mencintai orang itu sepenuhnya tanpa ada embel-embel
sisi terang dan sisi gelap seseorang. Anda harusnya bisa menutupi sisi gelap
nya menjadi terang. Anda harusnya bisa. Bukannya malah mengatakan “saya cinta
tapi….”
Cinta itu
ibarat melihat pelangi ditengah hujan, anda memang basah, tapi kalau tidak
basah, anda mungkin tak bisa melihat pelangi itu. Cinta juga ibarat berjalan
diatas air, mustahil, terkadang kita sering berpikir “mustahil” untuk jatuh
cinta kepada seseorang, tapi kata
“mustahil” itulah yang membuat sebuah cerita cinta yang berawal dari kata “mustahil”
menjadi istimewa.
Benci,
bicara soal benci, benci itu hal yang mengerikan, karenanya ia bisa mengubah
seorang peri kecil menjadi seorang penyihir jahat. Mengerikan, kan? Anda
tak mungkin ingin menjadi seorang monster jahat hanya karna anda terlalu
membenci, kan? Saya harap begitu. Benar kalau memang sulit menghindar dari si benci,
ia seperti seorang atlet lari yang siap sedia berlari mengejaranda. Memang
susah mengatakan “tolong jangan ganggu saya” kepada si benci, karena ia tak
akan menerimanya semudah anda mengatakan “saya tidak membenci anda”. Memang sulit,
tapi setidaknya sebagai tuan rumah, jangan biarkan benci memasuki dan menguasai
rumah hati anda. Jangan
biarkan ia mengetok pintu, dan jangan biarkan ia masuk sebagai tamu. Jika ia
terlanjur masuk, maka perlakukanlah ia sebagai tamu, sebagai tamu yang tetap
saja seorang tamu yang nantinya akan pergi juga. Jangan biarkan ia tinggal dirumah
hati anda, jangan sampai. :)
0 Response to "Si Cinta dan Si Benci"
Posting Komentar